Total Pageviews

Sunday 22 January 2012

Ujian Studi Masyarakat Indonesia


Ujian akhir SMI akan di laksanakan tgl 7 Februari 2012. Berikut adalah model-model soal yang dapat dipergunakan untuk persiapan ujian akhir tersebut:

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Hari, tanggal           : Selasa, 7 Februari 2012
Mata kuliah             : Studi Masyarakat Indonesia
Waktu                       : 90 menit

Petunjuk pengerjaan:
Pilihlah satu (hanya 1 soal yang dipilih!) dari beberapa pertanyaan di bawah ini. Jelaskan jawaban pertanyaan yang anda pilih dengan argumentasi yang kuat dan penjelasan yang komprehensif, serta menggunakan bahasa akademik standar minimal 250 kata. Penilaian akan didasarkan kepada kriteria sbb: outline/organisasi penulisan (25 poin), topik/ ide pokok argumentasi (25 poin), argumen penjelasan (25 poin), kesimpulan (15 poin), tata bahasa yang baik dan benar (10 poin).

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal:

-   Apakah yang dimaksud dengan bangsa Indonesia adalah bangsa yang multi-kultur?
-   Setujukah anda bahwa bangsa Indonesia yang beraneka ragam budaya dan bahasa memerlukan alat pemersatu untuk mencapai integrasi nasional?

     -  Jelaskan perbedaan perkembangan sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, dll,   
         masyarakat Indonesia zaman kolonial dan paska kemerdekaan.
 
-    Mampukah anda mengemukakan upaya-upaya dalam melestarikan budaya bangsa yang dapat kita lakukan, terutama sebagai mahasiswa?

-    Setujukah anda kalau budaya bangsa Indonesia mengalami kemerosotan di kalangan generasi muda?

Selamat Mengerjakan

Tuesday 12 April 2011

Gajah Mada Lahir dan Moksa di Liya, Wakatobi

Pulau Buton di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam catatan sejarah, pernah menjadi tempat pilihan perlindungan yang aman dari sejumlah bangsawan kerajaan ternama di Nusantara. Bahkan dalam penelusuran terakhir, ditemukan petunjuk dari sejumlah catatan dan bukti arkeolog, Pulau Wangiwangi yang dulunya masuk wilayah Buton dan kini menjadi Kabupaten Wakatobi justru tempat lahir dan moksanya Gajah Mada, Mahapatih Kerjaaan Majapahit yang terkenal dengan ‘Sumpah Palapa’ - Pemersatu Nusantara.


13016236901460293323
GAJAH MADA/Ft:informasibudayliya.blogspot.com

Lembaga adat Forum Komunikasi (Forkom) Kabali yang dibentuk sejak 6 Desember 2009 di Kabupaten Kepulauan Wakatobi, kini begitu konsen mengumpulkan data dari berbagai sumber, bukti arkeolog, dan berupaya keras menjalin kerjasama dengan semua pihak terkait untuk membuka tabir emas adanya petunjuk perjalanan hidup Gajah Mada di Pulau Wangiwangi.

Baca artikel lengkapnya di:

http://sejarah.kompasiana.com/2011/04/01/gajah-mada-lahir-dan-moksa-di-liya-wakatobi/

Sunday 6 February 2011

Daftar nama tugas akhir SMI yang sudah masuk (via email/hard copy)

1. Samsuddin
2. Jumria
3. Nunung Dianto
4. Maryana
5. Adi Yusra
6. Rusdianto
7. Suprihatin
8. Tuti Ramlah
9. Vita Kurniawati
10.Farida Mina Dora
11.Dewi Maskopa
12. Nerry
13. Rahmat Kartiaya
14. Barid Baroroh
15. Triningsih
16. Ika Parnawati
17. Dinda ide P.
18. Nita Asnurida
19. Fenty Wardani
20.  Dwi Setyorini
21.  Norsidah
22. Jumiati
23. Norma Aryani
24. Dahlia Purnamasari
25. Sugiantoro
26. M. Nasrudin
27. Avui Cilik
28. Erna Astuti
29. Alis Ristyawan
30. Stephani Jane F
31. Hefni Effendi
32. Sulastri Indah
33. Rahmat Kartyana
34.  Bernadetha
Siapa menyusul....? Deadline tgl 15 Feb 2011 pukul 17.00 waktu WITA @ IKIP PGRI.

Wednesday 26 January 2011

Cek your understanding...


1.    Mahasiswa mampu menjelaskan definisi kebudayaan? (Pertimbangkan definisi menurut Kuncaraningrat, Alnold J. Toynbe, Clifford Geertz, dll).
2.    Mahasiswa mampu mennyebutkan 7 unsur pokok kebudayaan universal,
3.    Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan/ struktur tentang kehidupan sosial ekonomi bangsa Indonesia (zaman pra sejarah, masyarakat awal di Indonesia, sebelum kolonial, zaman kolonial dan zaman setelah kemerdekaan/ pembangunan.
4.    Mahasiswa mampu menjelaskan bahwa bangsa Indonesia yang beraneka ragam budaya dan bahasa memerlukan alat pemersatu untuk mencapai integrasi nasional.
5.    Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa bangsa Indonesia disebut sebagai bangsa yang multikultur.
6.    Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian budaya lokal, budaya rendah (low culture), budaya popular (pop culture) dan budaya tinggi (high culture).
7.    Mahasiswa mampu membedakan antara budaya daerah, budaya nasional/bangsa dan budaya asing.
8.    Mahasiswa mampu menjelaskan dampak/ pengaruh budaya asing (misalnya India, Islam, Barat, globalisasi) kepada budaya lokal/ daerah.
9.    Mahasiswa mampu membedakan antara budaya desa dan budaya kota.
10.    Mahasiswa mampu menjelaskan asal usul perkembangan nama Indonesia.
11. Mahasiswa mampu mengemukakan upaya-upaya dalam melestarikan budaya bangsa yang dapat kita lakukan, terutama sebagai mahasiswa!

Wednesday 22 December 2010

PANDUAN MENULIS MAKALAH STUDI MASYARAKAT INDONESIA


MAKALAH STUDI MASYARAKAT INDONESIA
1.       COVER
-          Berisi judul, nama lengkap mahasiswa,nomor induk,  semester, nama universitas, logo terkait dan tahun pembuatan
2.       JUDUL
-          Angkatlah judul yang sesuai dengan mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia (silahkan buat cek list)
-          Kembangkan judul yang orisinal, baru dan berguna bagi pembacanya, jangan menjiplak karya orang lain (dari internet atau tugas org lain)
-          Judul dapat menjadi kerangka tugas/makalah, jangan membuat judul yang sulit untuk dikembangkan
3.       LATAR BELAKANG
-          Latar belakang berisi tentang alasan pemilihan topik yang akan ditulis. Misalnya masalah apa yang membuat anda tertarik untuk diangkat dan
-          Berikan alasan mengapa topic tersebut layak untuk ditulis
-          Latar belakang cukup ditulis dalam 1 atau 2 paragraph kurang lebih 1/5 halaman folio atau kira-kira 70-100 kata.
4.       PERUMUSAN MASALAH
-          Setelah disinggung sedikit di dalam latar belakang, sampaikan perumusan masalah secara umum disini. Kemudian pecah atau kembangkan masalah utama yang akan dianggat tersebut menjadi beberapa pertanyaan kecil (misalnya menjadi 3-4 pertanyaan). Ini akan berguna sebagai cek list ketika akan menguraikan pembahasan masalah dan membuat kesimpulan.
-          Cukup 1 paragraph (maksimal 2), kira-kira 50 kata lebih.
5.       LANDASAN PEMIKIRAN
-          Disini apa yang terkait dengan judul dan masalah dijelaskan secara lebih spesifik disini. Bisa berangkat dari tinjauan pengertian/ definisi kata-kata yang ada di pada judul/ perumusan masalah terlebih dahulu.
-          Tinjauan secara teoritis/kerangka berfikir terhadap lingkup permasalahan yang akan dibahas dapat dibuat disini.
-          Disini tempat fakta, ilustrasi,bukti,teori,referensi, sumber, pendapat dari berbagai pihak dan pengarang yang berfungsi memperkaya kazanah perbendaharaan pemikiran penulis. Materi –materi umum tentang SMI yang didapat dari dalam kelas, artikel maupun buku-buku dapat masuk disini.
-          Dapat dikembangkan menjadi beberapa paragraph, minimal 1 ½ halaman atau minimal 250 kata.
6.       URAIAN PEMBAHASAN
-          Menjadi inti dari penulisan makalah. Rumusan masalah utama dan anak-anak pertanyaannya dibahas, dikupas dan diuraikan secara kemprehensif dan mendalam disini.
-          Definisi judul, landasan teori yang sudah ada dan pendapat pribadi penulis secara seimbang harus disinergikan disini. Jangan hanya memajang teori/ pendapat tertentu disini. Sampaikan komentar apabila si penulis setuju atau tidak setuju dengan pendapat tersebut dan beri alas an yang kuat. Sintesis pemikiran2 yang berkembang menjadi satu pemikiran yang baru atau definisi yang baru.
-          Akan lebih mudah bila pembahasan dibuat per mata pertanyaan, untuk menghindari ketidak fokusan.  Semua pertanyaan dibahas tuntas.
-          Beri rambu-rambu mana yang merupakan pendapat umum/ para ahli dan mana yang merupakan pendapat pribadi untuk menghindari kesan plagiat/ menjiplak pendapat orang lain.
-          Bagian terbesar dari makalah, minimal 2 halaman atau 400 kata.
7.       PENUTUP
a.       KESIMPULAN
b.      REKOMENDASI
8.       REFERENSI

Monday 13 December 2010

STRUKTUR MASYARAKAT INDONESIA: MASYARAKAT MAJEMUK

Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik.
1. Horizontal
Ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan social berdasarkan perbedaan suku-bangsa, perbedaan agama, adat serta perbedaan-perbedaan kedaerahan.
2. Vertical
Strktur maysrakat Indonesia ditandai adanya perbedaan2 vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup dalam.

Perbedaan2 suku-bangsa, perbedaan2 agama, adat dan kedaerahan sering kali disebut sebagai ciri masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk. Istilah masyarakat majemuk (plural societies) ini diperkenalkan oleh J.S. Furnivall untuk menggambarkan masyarakat Indonesia pada zaman Hindia-Belanda. Plural societies yaitu suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain dalam kesatuan politik. Masyarakat Indonesia zaman Hindia Belanda tersebut adalah tipe masyarakat tropis dimana mereka yang berkuasa dan mereka yang dikuasai memiliki perbedaan ras.


Orang Belanda yang minoritas adalah penguasa yang memerintah bagian amat besar orang-orang Indonesia pribumi yang menjadi warga Negara kelas tiga di negerinya sendiri. Golongan orang-orang Tionghoa, sebagai golongan terbesar diantara orang-orang timur asing lainnya, menempati kedudukan menengah di antara kedua golongan tersebut diatas.

Dalam kehidupan politik dan ekonomi, tanda yang jelas pada plural societies tersebut adalah tidak adanya kehendak bersama (common will). Orang-orang Belanda datang ke Indonesia untuk bekerja dan bukan untuk menetap. Mereka bertindak sebagai kapitalis atau majikan bagi buruh-buruh mereka di Indonesia. Orang-orang timur asing, seperti Tionghoa, juga datang tidak lebih karana motif ekonomi. Sementara bagi orang-orang Indonesia pribumi, kehidupan mereka tidak lebih dari kehidupan pelayan dinegeri sendiri.
Karena penggolongan masyarakat berdasarkan perbedaan ras, maka pola produksi pun terbagi atas perbedaan ras, dimana masing-masing ras memiliki fungsi produksi tersendiri. Orang-orang Belanda dalam bidang perkebunan, penduduk Indonesia pribumi dalam bidang pertanian dan orang-orang Tionghoa sebagai kelas pemasaran atau perantara diantara kedua ras tersebut.

Masyarakat Indonesia zaman itu merupakan masyarakat yang tumbuh diatas dasar kasta, tetapi tanpa ikatan agama. Orang-orang Belanda, Tionghoa dan Indonesia pribumi melalui agama, kebudayaan dan bahasa mereka masing-masing mempertahankan dan memelihara pola fikiran dan cara hidup masing-masing. Hasilnya adalah berupa masyarakat (Indonesia) yang secara keseluruhan tidak memiliki kehendak bersama.
Jika di dalam setiap masyarakat selalu terjadi konflik kepentingan, misalnya antara desa dan kota, antara kaum modal dan kaum buruh, maka pada masyarakat majemuk konflik kepentingan tersebut menjadi lebih tajam lagi, terutama karena adanya perbedaan kepentingan ekonomi,social, politik berdasarkan perbedaan ras.

Akan tetapi sejak Indonesia memperoleh kemerdekaan pada tanggl 17 Agustus 1945, golongan Eropa yang sebelumnya menduduki kedudukan yang sangat penting di dalam masyarakat Indonesia kemudian terlempar di lura system social kemasyarakatan Indonesia. Sejak itu pluralitas yang terjadi terutama di dalam internal orang Indonesia pribumi mengalami perubahan yang sangat signifikan.

Apabila perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama dan regional merupakan dimensi-dimensi horizontal daripada struktur masyarakat Indonesia, maka dimensi vertical struktur masyarakat Indonesia adalah tumbuhnya polarisasi social berdasarkan kekuatan politik dan ekonomi. Kontras antara masyarakat atas dan bawah menjadi lebih lebar. Apabila masyarakat atas diisi oleh oleh sedikit orang yang relatif menguasai ekonomi (memiliki kekayaan) dan posisi politis yang baik, maka lapisan bawah diisi oleh sejumlah besar orang dengan posisi ekonomi dan politis yang lemah. Tumbuhnya ketimpangan tersebut berakar dari struktur ekonomi Indonesia pada zaman Hindia Belanda yang digambarkan sebagai “dual economy”.

Dalam struktur ekonomi demikian, dua macam sector ekonomi yang berbeda watak berhadapan satu sama lain. Sektor pertama berupa struktur ekonomi modern yang secara komersial bersifat lebih canggih (sophisticated), bersentuhan dengan lalu lintas perdagangan Internasional yang didorong oleh motif2 memeproleh keuntungan maksimal (yang sebelumnya dikuasai oleh orang-orang Eropa dan Tionghoa) serta berpusat di kota-kota metropolitan. Sementara yang kedua berupa struktur ekonomi pedesaan yang bersifat tradisional yang menurut teori ekonomi modern berorientasi pada sikap-sikap konservatif, didorong oleh motif2 memeilihara keamanan dan kelanggengan system yang ada, tidak berminat pada usaha2 memperoleh keuntungan dan penggunaan sumber2 secara maksimal, dan lebih berorientasi pada memenuhi kepuasan dan kepentingan social daripada rangsangan kekuatan Internasional.